Selasa, 25 November 2014

Metode Kalender, Lendir dan BMI untuk Menghitung Masa Subur

seperti ulasan sebelumnya, kita janji akan mengulas lebih dalam soal MENSTRUASI DAN KESUBURAN.

buat yang siklus menstruasinya teratur, akan sangat mudah menghitung masa suburnya, cukup diingat-ingat saja setiap tanggal berapa kamu haid setiap bulannya. pada hari ke 14 (sebelum siklus haid berikutnya) adalah puncak masa subur kamu.
Contoh : siklus hari 1 haid kamu adalah tanggal 10 (sama setiap bulan), maka pada hari ke 14 atau tanggal 24 adalah puncak masa subur kamu. tapi hati-hati, masa subur tidak berjalan satu hari tapi dimulai dari sehari sebelum dan sehari sesudah puncak. artinya masa subur kamu berlaku sejak tanggal 23, 24, 25. hanya saja puncak benar-benar subur kamu adalah tanggal 24.

untuk yang siklusnya tidak teratur, harus dihitung minimal 6 siklus berturut-turut (6 bulan haid). Dari jumlah hari pada siklus terpanjang, dikurangi dengan 11 akan diperoleh hari subur terakhir dalam siklus haid tersebut. Sedangkan dari jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 18, diperoleh hari subur pertama dalam siklus haid tersebut.
Contoh : siklus terpanjang = 35, sedangkan siklus terpendek = 28, maka masa subur dapat dihitung, 35 - 11 = 24, dan 28 -18 = 10, jadi masa subur berlangsung pada hari ke 10 sampai hari ke 24

Dua cara diatas adalah metode penghitungan kalender.
ada juga cara menghitung dengan menggunakan lender servix. saat berada di puncak masa subur, maka lender servix akan teraba lebih encer dan lebih banyak (hampir semacam keputihan). Jika anda peka terhadap perubahan ini, maka anda akan merasakan perubahan yang terjadi pada lender servix anda.

yang ketiga dengan menggunakan Index Masa Tubuh (Body Mass Index)
cara terakhir ini menggunakan sebuah alat untuk mengukur index masa tubuh anda.


Sumber : bidanku.com

0 comments:

Posting Komentar